Wabup Purworejo Imbau Perantau Tak Mudik

Wabup Purworejo Imbau Perantau Tak Mudik

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO – Sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di wilayah Kabupaten Purworejo, Wakil Bupati Yuli  Hastuti SH mengimbau kepada para perantau dari Kabupaten Purworejo, untuk tidak mudik pada tahun ini. Meski bukanlah hal yang mudah lantaran sudah menjadi budaya tahunan, namun keputusan itu dianggap yang terbaik untuk keluarga di kampung halaman. Imbauan itu disampaikan Wakil Bupati Purworejo saat memantau sejumlah Posko Siaga Covid-19, Senin (13/04/2020). Didampingi Pengurus PMI, Wabup melakukan pantuan langsung di 4 titik yaitu Posko Kecamatan Banyuurip, Posko Kecamatan Ngombol, Posko Kecamatan Purwodadi, dan Posko Kecamatan Gebang. Wabup mengungkapkan bahwa dirinya memahami adanya tradisi mudik setiap menjelang bulan puasa atau lebaran. Momentum tersebut selama ini menjadi sarana menjalin silaturahmi dan menunjukkan kecintaan kepada keluarga dan kampung halaman. Baca Juga Masuk Wonosobo Wajib Diperiksa “Kita semua tentu berharap agar pandemi covid-19 ini dapat segera berakhir sehingga kegiatan-kegiatan yang sempat tertunda selama masa pandemi ini dapat dilaksanakan termasuk salah satunya mudik,” terangnya. Namun dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, maka tidak mudik justru menjadi pilihan terbaik. Karena bisa jadi kedatangan pemudik justru berpotensi membawa virus yang sangat mudah menyebar itu. Pasalnya, pemudik asal Purworejo banyak yang bekerja di Jakarta dan sekitarnya sehingga potensi kerawanannya sangatlah besar. Terlebih kondisi di Jakarta dan sekitarnya sudah menerapkan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar. “Sayangilah keluarga sanak saudara dan tetangga yang ada di kampung halaman dengan cara tidak mudik karena kita tidak tahu apakah dalam tubuh kita membawa virus dari luar kota atau tidak,” pintanya. Sedangkan kepada warga masyarakat Purworejo, Wabup berharap  agar tetap selalu waspada dan terus memantau para pemudik atau pendatang lain. Posko Siaga Covid dan Puskesmas yang buka 24 jam, petugas piketnya agar selalu  menjaga kesehatan dan menerapkan sistem bergantian, agar tidak ada yang kelelahan. “Jangan lupa untuk selalu memberikan edukasi kepada masyarakat agar mematuhi himbauan pemerintah. Namun demikian, di tengah-tengah peningkatan kewaspadaan tersebut masyarakat tidak perlu panik secara berlebihan karena juga dapat berpotensi menimbulkan konflik sosial di tengah-tengah masyarakat,” pesannya. (luk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: